Sabtu, 21 Mei 2016

REVIEW AND MORAL VALUE OF JUARA KAMPUNG

REVIEW AND MORAL VALUE OF SHORT STORY

Judul                : Juara Kampung
Penulis             : Daniel Chrisnanda
Penerbit           : PT. YPVDP
Tahun terbit     : 2015
Halaman          : 3 halaman

THE REVIEW OF SHORT STORY

“JUARA KAMPUNG”
Cerpen ini menceritakan tentang perjuangan seorang anak yang ingin menjadi juara dimana ia tinggal di Kampung Kelapa. Dia bernama Bimo, anak kecil berusia 9 tahun yang sangat suka bermain bulu tangkis. Pada suatu ketika di kampung anak kecil itu ada sebuah pertandingan bulu tangkis yang merebutkan piala Kampung. Bimo mengetahui kabar tersebut, seminggu sebelum dimulainya turnamen itu, ia sangat giat berlatih setiap hari. Ia selalu bangun jam 5 hanya untuk melatih fisiknya dengan lari pagi mengitari Kampung Kelapa. Ayah Bimo adalah seorang atlet bulu tangkis, karena  itulah ia jadi termotivasi oleh ayahnya untuk menjadi atlet bulu tangkis juga. Ayahnya selalu melatihnya setiap hari.
Saat turnamen mulai, ia sangat antusias untuk segera bertanding. Usaha yang keras ia terus melaju ke babak selanjutnya. Hingga sampailah di babak final, ia melawan seeseorang yang umurnya jauh lebih tua 4 tahun darinya. Akan teteapi ia tidak takut bahkan menyerah sebelum bertanding. Ia hadapi dengan maksimal. Keluarlah Bimo sebagai juara dari turnamen itu dan mampu mengalahkan lawannya yang umurnya jauh lebih tua darinya bahkan kemampuannya jauh diatas Bimo. Ia mampu membuktikkan bahwa anak kecil itu tidak selalu identik dengan masa-masa manja dan dianggap lemah karena berlatih giat dan berdoa itulah kunci dari semuanya.

The Moral Value of Short Story

The short story is very inspiring, especially for children who often feel unable to do things that are impossible to do a small child. From the short story that we can take the conclusion that:
  Never give up when we are faced with an impossible thing we do. Confident and believe in themselves capable of that is the key.
Reach for our dreams to the fullest. With the efforts and prayers who are able to prove and realize your dreams.
Never underestimate someone just from the physical, because physically can not guarantee everything.

DREAMS AND HOPE is a process that can change everything. A difficult process that you should appreciate.

Pesan Moral

       Cerita pendek ini sangat menginspirasi terutama untuk anak-anak yang seringkali merasa tidak mampu melakukan hal-hal yang sangat mustahil dilakukan anak kecil. Dari cerita pendek itu dapat kita ambil kesimpulan bahwa :
-          Jangan pernah menyerah ketika kita dihadapkan dengan hal yang mustahil kita lakukan. Yakin dan percaya diri sendiri mampu itulah kuncinya.
-     Raihlah mimpi kita dengan semaksimal mungkin. Dengan usaha dan doa lah yang mampu membuktikkan dan mewujudkan mimpimu.
-       Jangan pernah meremehkan seseorang hanya dari fisiknya, karena fisik tidak dapat menjamin semuanya.


MIMPI DAN HARAPAN adalah proses yang mampu merubah segalanya. Proses yang sulit itulah yang harus kamu hargai.

REVIEW AND MORAL VALUE OF DREAMS

REVIEW AND MORAL VALUE OF SHORT STORY

Judul                : Dreams Comes True
Penulis             : Ario Wibowo
Halaman          : 2 halaman


THE REVIEW OF SHORT STORY

“DREAMS COME TRUE”

Cerpen “Dreams come true” ini bercerita tentang seorang anak laki-laki yang mempunyai mimpi besar untuk menjadi seorang musisi atau bintang musik. Dia adalah Andrew. Mimpinya yang besar itu sering membuat teman-temannya menertawakannya. Cerita ini mulai memuncak ketika dia membaca pengumuman bahwa sekolah akan mengadakan lomba musik untuk seluruh kelas XI dan setiap kelas wajib mengirimkan perwakilan band. Akan tetapi, ketika ia mengajak teman sekelasnya dia justru dicuekin dan ditinggal pergi oleh teman-temanya. Meskipun begitu, ia tidak pernah putus asa, dia terus mencari anggota untuk mengikuti acara tersebut. Hingga akhirnya ia bertemu dengan Michael temannya dari kelas lain yang memiliki mimpi yang sama seperti Andrew. Mereka hanya berdua untuk dapat membentuk band, itu mustahil bisa menang karena Andrew kekurangan anggota. Mereka terus berjuang keras demi bisa mengikuti kontes musik tersebut, akhirnya mereka menemukan anggota lainnya yaitu Thomas, George, dan Richard. Terbentuklah “Project Revolution Band”. Akhir dari cerita ini, keajaiban dan keberuntungan berpihak kepada Andrew dan teman-temannya. Band mereka keluar sebagai pemenang dari kompetisi itu. Andrew dapat membuktikkan kepada teman-temannya yang sering meremehkannya bahwa ia mampu dan berhasil mewujudkan impiannya dengan usaha kerasnya.


The Moral Value of Film

From the stories above, has a moral message that we can take. They are :
-                   Never look the person just one eye, not necessarily those that we consider low will always be at the bottom and vice versa. Life is spinning. Do not make a mockery someone to us as a barrier from your dreams, but make scolding others it becomes a springboard and our spirit to be better and to realize our dreams. Life is a struggle, the dream is also to be fought, because of the success that they were able to appreciate the process.

Dari cerpen diatas, memiliki pesan moral yang dapat kita ambil. Mereka adalah :
-                    Jangan pernah memandang orang sebelah mata, belum tentu orang yang kita anggap rendah akan selalu di bawah dan begitu sebaliknya. Kehidupan itu berputar. Jangan jadikan remehan orang itu sebagai penghalang dari mimpimu, tetapi jadikan cacian orang lain itu menjadi batu loncatan dan semangat kita untuk lebih baik serta untuk mewujudkan mimpi kita. Hidup itu perjuangan, Mimpi juga harus diperjuangkan, karena orang sukses itu mereka yang mampu menghargai proses.

REVIEW AND MORAL VALUE OF SHORT STORY

REVIEW AND MORAL VALUE OF SHORT STORY


The review of short story

“ CERPEN SALMAH ( CINTA SEJATI ) “
Cerpen ini bercerita tentang seorang gadis siswi SMA kelas 2 yang bernama Suci yang harus menerima kenyataannya mempunyai kelebihan berat badan dan harus selalu sabar ketika banyak orang yang menyepelekan dan mengejeknya. Akan tetapi selalu ada teman baiknya yang bernama Dinda yang sangat baik dan ia berjilbab yang selalu memberi semangat dan setia menemani Suci dalam keadaan suka maupun duka.
Suatu ketika Suci ingin melakukan diet dn berjilbab hanya untuk menarik perhatian seorang teman laki-lakinya bernama Yusuf yang menjadi ketua Osis SMA. Pada kenyataanya Suci menyukai Yusuf yang ganteng, pintar dan alim. Demi mendapatkan perhatian Yusuf, Suci rela tidak makan dan merubah kebiasaan ngemil. Hingga akhirnya ia harus masuk rumah sakit karena program dietnya yang hanya untuk masalah sepele, menarik perhatian laki-laki. Yusuf yang ia puja-puja ternyata nampak sering keliatan berdua dengan siswi kelas 1 bernama Aisyah. Dia harus bisa menerima kenyataannya bahwa orang yang selama ini menjadi alasannya untuk melakukan diet hingga menyiksa dirinya sendiri ternyata seperti itu. Suci mulai menyadari kesalahannya yang berjilbab dengan niat hanya untuk merebut perhatian Yusuf dan rela masuk rumah sakit hanya untuk seorang laki-laki yang belum tentu menyukai kita. Dia juga menyadari bahwa ada yang bisa menyayanginya tanpa harus berkorban menjadi langsing Dia adalah Allah SWT. Dia-lah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang yang akan selalu mengerti diri kita. Dan hanya kepada-Nya lah kita pantas mencurahkan isi hati serta cinta sejati kita.

The Moral Value of Film

From the short story above, we can take a message. The message includes :
-          We should always be thankful for what God has given for what God has given it was definitely the nicest.
-          Do not torture yourself just for the sake that is not important, because a good pair that's them that are not only able to accept our strengths but also able to accept our shortcomings.
-          We must be patient when many people who judge and only see us from our physical and underestimate us.
-          We must realize that true love only to God, who must always understand our conditions.


Dari cerita pendek diatas, kita dapat mengambil pesan. Pesan tersebut meliputi :
-          Kita harus selalu bersyukur dengan apa yang telah Allah berikan karena apa yang Allah berikan itu pasti yang paling baik.
-          Jangan menyiksa diri sendiri hanya untuk kepentingan yang tidak penting, karena pasangan yang baik itulah meraka yang tidak hanya mampu menerima kelebihan kita akan tetapi juga mampu menerima kekurangan kita.
-          Kita harus sabar ketika banyak orang yang judge dan hanya melihat kita dari fisik kita serta meremehkan kita.

-          Kita harus menyadari bahwa cinta yang sejati hanya tercurahkan kepada Allah SWT, yang pasti selalu mengerti keadaan kita.

THE REVIEW AND MORAL VALUE OF TERE LIYE

THE REVIEW AND MORAL VALUE OF NOVEL


Judul               : Daun yang jatuh tak pernah membenci angin
Penulis            : Tere Liye
Penerbit          : PT. Gramedia Pustaka Utama
Tebal buku     : 264 halaman


THE REVIEW OF NOVEL

“DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI ANGIN”

Novel yang mempunyai judul sangat panjang dan mempunyai makna yang banyak pula dari novel ini. Novel ini menceritakan sebuah gadis yang bernama Tania yang berasal dari keluarga miskin yang tinggal bersama keluarganya di sebuah rumah dari kardus. Ibunya sebagai tulang punggung keluarga semenjak ayahnya meninggal dunia . Ibunya hanya sebagai seorang pemungut barang-barang rongsokkan. Tania bersama Dede adiknya harus mengamen setiap hari untuk membantu menghidupi keluarga. Mereka yang seharusnya merasakan indahnya suasana sekolah justru mereka harus rela tidak merasakan bangku sekolah. Hingga tiba saatnya ketika Tania bersama adiknya saat mengamen bertemu dengan kakak pemilik sapu tangan, Danar namanya. Sejak pertemuan itu kakak itu mulai sering mendatangi mereka hingga membelikan sepatu untuk merreka bahkan Kak Danar memberikan kontrakan yang layak serta Kak Danar meminta mereka untuk bersekolah dan membiayainya.  Ketika mereka sudah merasakan kebahagian mampu bersekolah kembali, mereka harus menerima kenyataan bahwa ibunya meninggal dunia. Sejak itu meninggal kenangan yang teramat dalam untuk Tania dan Dede. Hingga suatu ketika Tania lulus SD, dia melanjutkan sekolah ke Malaysia dari sebuah beasiswa yang ia dapatkan. Pergi ke Malaysia dengan rasa kecewa yang ia rasakan, karena Tania menyimpan perasaan kepada Kak Danar yang akan menikah dengan teman wanitanya Ratna namanya.
Seiring berjalannya waktu, sampailah Tania di Indonesia dan kebenaran terungkap bahwasanya Kak Danar sebenarnya juga mempunyai rasa terpendam kepada Tania. Hal itu dibuktikkan sebuah novel yang ditulis Kak Danar tentang rasa terpendamnya kepada Tania. Setelah mereka bertemu dan saling mengungkapkan perasaan mereka Akhirnya mereka sama-sama harus membuang perasaan, dan melepaskan perasaan itu karena Ratna istri Kak Danar sekarang sedang mengandung.

The Moral Value of Novel
This novel is very inspiring that the best thing, it is when we are able to accept. Accept everything that happens is not always as we would like. Learning to let go if anything it is in fact not for us, we have accepted it willingly, even though we've tried hard for it, even if we have to stand the pain, and how hard we fought for it. We would not be able to get it, because the best thing for us is not necessarily the best for the Lord.
This novel gives advice anyway, when we face a problem or anything negative we should not be protracted in the dumps. Because of sad and happy that things can not possibly be separated. God will not let us always sad, the sadness that must be able to be utilized to become a better person. Do not give up just because something bad happens to us because life is still to be a struggle. Always remembering or thinking about things that make us sad just to torture ourselves.

PESAN MORAL
Novel ini sangat menginspirasi bahwa hal yang terbaik itu adalah ketika kita mampu menerima. Menerima segala hal yang terjadi tidak selalu seperti yang kita inginkan. Belajar untuk mengikhlaskan jika sesuatu itu memang pada kenyataannya bukan untuk kita, kita harus menerimannya dengan ikhlas, meski kita sudah berusaha keras untuk hal itu, meski kita harus menahan sakitnya, serta seberapa susahnya kita berjuang untuk itu. Kita tidak akan bisa mendapatkannya, karena hal yang terbaik untuk kita belum tentu terbaik untuk Tuhan.

Novel ini memberikan saran pula, ketika kita menghadapi suatu masalah atau apapun yang negatif kita tidak boleh terus berlarut-larut dalam kesedihan. Karena sedih dan senang itu hal tak akan mungkin dapat dipisahkan. Allah tidak akan membiarkan kita selalu sedih, kesedihan itu yang harus mampu kita manfaatkan untuk menjadi seseorang yang lebih baik. Jangan mudah menyerah hanya karena sesuatu yang buruk menimpa kita karena hidup masih harus membutuhkan perjuangan. Selalu mengenang atau memikirkan hal yang membuat kita sedih hanya akan menyiksa diri kita sendiri.

THE REVIEW AND MORAL VALUE OF THE VIRGIN SUICIDES

THE REVIEW AND MORAL VALUE OF NOVEL


Judul               : The Virgin Suicides
Genre              : Fiction
Pengarang       : Jeffrey Eugenides
Penerbit           : Dastan Books
Halaman          : 350 halaman

THE REVIEW OF NOVEL

“THE VIRGIN SUICIDES”
Novel yang berjudul “The Virgin Suicides” ini  menceritakan  sebuah  keluarga yang sangat religius. Keluarga itu bernama Keluarga Lisbon. Keluarga yang tidak biasa seperti keluarga pada umumnya. Keluarga ini memiliki 5 anak gadis dimana satu demi satu melakukan bunuh diri. Kelima gadis itu mengakhiri hidupnya secara misterius. Mereka adalah Cecilia berumur 13th, Lux berumur 14th, Bonnie 15th, Mary 16th, dan Therese 17th.
Ketegangan dari novel ini dimulai ketika Cecilia si bungsu yang mencoba melakukan bunuh diri dengan menyayat pergelangan tangannya sambil beremndam di bak mandi akan tetapi percobaan bunuh diri itu gagal. Namun pada percobaan bunuh diri yang kedua kalinya, ia berhasil dengan meluncur dari lantai atas rumah. Keberhasilan itu diikuti keempat saudaranya dengan cara yang berbeda. Ronald sebagai ayah gadis-gadis itu mengetahui penyebab mengapa anaknya yang bungsu melakukan percobaan bunuh diri, akhirnya Ronald sedikit memberi ruang kebebasan kepada keempat anak gadisnya. Keluarga Lisbon dikenal dengan keluarga yang disiplin dan tertutup. Memberikan sedikit ruang kebebasan pada awalnya berdampak positif untuk keempat anak gadis itu, akan tetapi Lux salah satu anaknya yang paling dominan terlibat sex bebas sehingga Ronald dan Sara sebagai orangtua mereka kembali mengasingkan mereka didalam rumah hanya ditemani tv, buku, majalah, dan brosur. Dari sikap Ronald dan Sara yang terlalu mengurung keempat gadis itu pada akhirnya anak-anak gadisnya terobsesi oleh kematian. Setelah anak bungsunya melakukan bunuh diri kemudian diikuti oleh keempat anak-anak gadisnya yang selalu melakukan percobaan bunuh diri. Keluarga penuh misteri.

The Moral Value of Novel
In this novel is devoted to parents who have girls who should have noticed the full social life. Message of the novel is evident from Ronald and Sara error as the parents of five daughters who can be an important lesson for all parents. Too curb or restrict as dangerous as too liberating. It all must be impartial. In this case as parents, Ronald and Sara has been very well perform their duties. It's just that they never tried to understand their children, just feel too set. In this novel also reminds us that any excess would never bring a positive impact, even if it was used for something positive. So as parents we should be able to understand all the conditions of the children. Give them confidence and make sure that anything that is difficult to endure is lust, lust is able to destroy the lives of those who are not able to control it.

Pesan Moral

Dalam novel ini dikhususkan untuk orang tua yang mempunyai anak gadis yang seharusnya di perhatikan penuh pergaulannya. Pesan dari novel ini terbukti dari kesalahan Ronald dan Sara sebagai orang tua dari kelima anak gadisnya yang dapat menjadi pelajarab penting untuk semua orang tua. Terlalu mengekang atau membatasi sama berbahayanya dengan terlalu memberi kebebasan. Itu semua harus berimbang. Dalam hal ini sebagai orang tua, Ronald dan Sara sudah sangat baik melaksanakan tugasnya. Hanya saja mereka tidak pernah berusaha memahami anak-anaknya, justru merasa terlalu mengatur. Dalam novel ini juga mengingatkan kepada kita bahwasannya apapun yang berlebihan tidak akan pernah membawa dampak positif, sekalipun itu dimanfaatkan untuk sesuatu yang positif. Jadi sebagai orang tua kita harus mampu memahami semua kondisi anak-anaknya. Berilah mereka kepercayaan dan yakinkan bahwa sesuatu yang sulit untuk ditahan adalah nafsu, dari nafsu mampu menghacurkan kehidupan bagi mereka yang tidak mampu mengontrolnya.

Jumat, 08 April 2016

THE REVIEW AND MORAL VALUE OF FILM "MAMA"



THE REVIEW AND MORAL VALUE OF FILM



Judul               : MAMA
Genre              : Horor, Drama
Penulis             : Andres Muschietti
Sutradara         : Andres Muschietti
Produser          : J. Miles Dale
Durasi              : 100 menit
Bahasa             : Inggris
Pemain             : Jessica Chastain, Nikolaj Coster Waldau, Megan Charpentier, Isabelle
  Nelisse, Daniel Kash, Javier Botet, Jane Moffat, Julia Chantrey, Jayden
  Greig, Sydney Cross

THE REVIEW OF FILM

“MAMA ( A MOTHER’S LOVE FOREVER )”

Film barat yang berjudul “MAMA” ini adalah film yang beraliran horor film. Film “MAMA” ini pada awalnya menceritakan seorang ayah bernama Jeffrey yang sedang mengalami frustasi berat dengan pekerjaannya dan hingga membunuh rekan dan istrinya sendiri. Ia memutuskan untuk membawa lari kedua putrinya yang masih berusia tiga dan satu tahun, Victoria dan Lily menuju ke sebuah hutan. Akhirnya mereka menemukan sebuah gubuk tua ditengah hutan yang tidak berpenghuni.Di gubuk itulah Jeffrey mencoba untuk bunuh diri dan membunu Victoria dengan mengacungkan sebuah pistol, tetapi sesosok makhluk yang menyeramkan tiba-tiba menarik Jeffrey, dan akhirnya ia meninggal.  Sesosok makhluk ini menyelamatkan kedua anak ini. Mulai saat itulah Victoria dan Lily tinggal di gubuk itu dengan ditemani makhluk halus yang sudah mereka ketahui sejak datang ke gubuk. Kedua anak ini ternyata di rawat dan diasuh oleh sosok makhluk perempuan itu dan memberi makan buah-buahan dan bahkan serangga. Perilaku kedua anak ini semakin memprihatinkan hampir menyerupai perilaku hewan ketika paman Victoria dan Lily menemukan mereka. Lucas namanya ditemani kekasihnya Annabel yang mencari keberadaan Victoria dan Lily. Akhirnya mereka di rawat oleh Lucas dan kekasihnya. Mereka berhasil menenangkan Victoria dan Lily dan membuat mereka mampu kembali ke kehidupan normal sperti manusia biasa.
Ketegangan dari film ini mulai muncul ketika Annabele merawat Victoria dan Lily. Tanpa mereka sadari sosok makhluk perempuan yang sering dipanggil “mama” oleh kedua anak itu ikut masuk kedalam rumah. Annabel sering menemui bayangan anaeh tetapi Lucas selalu menggapnya sebagai halusinasi atau perasaan saja. Hingga pada akhirnya annabele terbaring koma di rumah sakit. Makhluk “Mama” yang sering Victoria panggil itu ternyata sosok roh seorang ibu yang bunuh diri setelah merebut bayinya dari suster yang telah memisahkan mereka. Dan sosok “Mama” telah menganggap Victoria dan Lily sebagai anaknya sendiri. Makin hari Victoria dan Lily semakin dekat dengan Annabele yang membuat sosok “ Mama” menjadi cemburu dan akhirnya menganggu mereka.
Pada akhir cerita, terjadi adegan kejar-mengejar antara "mama" dan Lucas-Annabel untuk merebutkan Victoria-Lily. Walaupun telah kembali dengan anaknya yang hilang setelah Annabel memberikan jasad bayi yang ditemukannya di dinding tebing tempat kejadian jatuhnya ibu-anak yang melarikan diri, "mama" tetap tidak ingin melepaskan kedua kakak-beradik tersebut. Setelah mengalami perseteruan yang panjang, "mama" akhirnya pergi dengan membawa Lily bersamanya yang telah terlanjur menyayangi sosok tersebut. Lucas, Annabel dan Victoria hanya dapat melihat kepergian Lily yang hilang menjadi kumpulan kupu-kupu bersama "Mama".

The Moral Value of Film

This film has a very strong moral values. We can see from the sub-title "A mother Love is forever". a mother's love will never be replaced by anything and anyone. As the story in the movie "MAMA" although a mama was gone but her love never broke up, even though the world has a different mother will always be remembered. A mother that although during his life was nasty, or less attention but behind it all a mother must have loved her son.
In this film also teaches how to be a good mother, as the story Annabele though he was only a lover of Victoria and Lily's uncle, she was able to become a very good mother to the children and being able to make them come back to life as a human being. So, the good mother was not always she who bore us, but a stepmother was also able to have a sense of affection to their children, even though we often hear a definite evil stepmother, but not for this movie.
“A mother would give up his life for his own son. That's a mother!”
“A MOTHER LOVE IS FOREVER”

Film ini mempunyai nilai moral yang sangat kuat. Kita bisa lihat dari sub-judulnya “A mother Love is forever” . kasih sayang seorang ibu tak akan pernah tergantikan oleh apapun dan siapapun.  Seperti kisah dalam film “MAMA “ ini meskipun seorang mama itu telah tiada kasih sayangnya tak akan pernah putus, meski telah berbeda dunia seorang ibu akan selalu terkenang. Seorang ibu itu meskipun selama hidupnya jahat, atau kurang perhatian akan tetapi dibalik itu semua seorang ibu pasti menyayangi anaknya.
Dalam film ini juga mengajarkan bagaimana menjadi seorang ibu yang baik, seperti kisah Annabele meskipun dia hanya sebagai kekasih dari paman Victoria dan Lily, dia mampu menjadi ibu yang sangat baik untuk kedua anak itu dan mampu membuat mereka kembali hidup seperti manusia biasa. Jadi, Ibu yang baik itu tidak harus dia yang melahirkan kita, akan tetapi seorang ibu tiri juga mampu mempunyai rasa sayang kepada anaknya, meski kita sering mendengar seorang ibu tiri pasti jahat, tetapi tidak untuk film ini.
Seorang ibu akan merelakan nyawanya demi anaknya sendiri. Itulah seorang ibu.”

THE REVIEW AND MORAL VALUE OF NOVEL "GAZA"



THE REVIEW AND MORAL VALUE OF NOVEL


Judul               : Gadis Kecil di Tepi Gaza
Penulis             : Vanny Chrisma W.
Penerbit           : Diva Press
Tebal               : 343 halaman
Tahun terbit     : 2011
Kota terbit       : Yogyakarta

The Review of Novel
"GADIS KECIL DI TEPI GAZA"

Novel yang sangat mendebarkan. Sebuah novel yang mengingatkan artinya perjuangan hidup untuk memperjuangkan kebenara. Noval yang menceritakan seorang gadis kecil berusia 11 tahun yang tinggal di kota Gaza yang bernama Palestine. Ayahnya yang pemberani, Yahded Haidar merupakan seorang anggota pejuang Hamas memberinya nama seperti itu. Agar Palestine tumbuh menjadi seorang gadis Palestina yang pemberani untuk memperjuangkan nasib bangsanya itu. Sebuah rudal telah menghancurkan rumah Palestine serta menewaskan ibu dan dua saudaranya, sedangkan ayahnya sedang berjuang dengan Hamas untuk melawan Israel.Usia yang masih kecil membuatnya menjadi trauma jika mendengar suara-suara roket dan bom yang meledak di sekitar gadis kecil itu. Hanya Palestine lah yang selamat walau ia sedikit mengalami cedera ringan. Palestine dibawa bersama-sama dengan rombongan anak-anak Gaza lain untuk mengungsi di Jabaliyah.
Palestine hanya tinggal sebatang kara di tempat pengungsian, saat disitulah ia bertemu dengan Yanaan seorang anak berusia 14 tahun  yang menjadi teman seperjuangannya. Ia juga bertemu dengan Adeeba seorang anak berusia 8 tahun yang menjadi teman penyempurna kehidupan mereka yang awalnya sepi. Adeeba memiliki satu kelebihan indera keenam untuk melihat masa lalu dan masa depan. Palestine ditembak oleh serdadu Israel di bagian dadanya pada saat melakukan aksi pelemparan kotoran kuda yang dibentuk menjadi seperti batu di kawasan perbatasan antara Gaza dan Israel. Hidupnya semakin terpuruk, koma di rumah sakit tanpa ada keluarga yang menemani. Hanya Yanaan dan Adeeba yang merawatnya di rumah sakit. Namun syukurlah, ia berhasil selamat setelah sadar dari komanya selama beberapa hari. Sementara itu, ayahnya ditangkap dan disiksa tentara Israel hingga tewas tak hanya ayahnya yang di siksa, Israel juga membunuh rakyat sipi;, wanita dan anak-anak yang tidak berdosa. Palestine pun terpaksa memberanikan diri ikut dengan seorang tentara Israel bernama Hebrew, tentara yang  pernah menembak dadanya hingga ia koma cukup lama. Dengan luka tembakan yang masih jelas membekas dan belum sembuh, ia dibawa ke Jerusalem dan dijanjikan akan bertemu dengan ayahnya yang diketahui ditahan di penjara Maskobbeya, Jerusalem. Ternyata, bukannya dipertemukan dengan ayahnya, ia malah ditelantarkan di Jerusalem dengan mata tertutup serta tangan dan kaki terikat. Untunglah ia diselamatkan oleh seorang wanita tua, penduduk Jerusalem. Palestine mulai lemas dan terbujur kaku di kamp pengungsian Jabaliyah, Gaza. Gadis kecil itu, gadis pejuang bangsa  yang selalu membawa batu di dalam sakunya lalu melemparkannya sambil berkata ‘Laknat untuk Israel’ kini telah tiada.

The Moral Value of Novel

This novel is very inspiring. The novel  have a message very much. From this, we can also learn from Palestine character, a little girl who was very patient with the trials in her life, when we live our lives, we must be patient in the face of all trials and violence.
This novel also motivate us to be able to live independently and never give up in life.
life is a struggle. And we can see how the struggle of Palestine’s father who lost his life to fight for the Palestinians. So, we have to know that life is a struggle.
As humans we should love each other and help each other as characters Palestine’s father who never gave up and help Gaza’s societies are constantly exposed to attack Israeli soldiers although he had to give up his life.