THE REVIEW AND MORAL VALUE OF NOVEL
Judul :
Gadis Kecil di Tepi Gaza
Penulis :
Vanny Chrisma W.
Penerbit :
Diva Press
Tebal :
343 halaman
Tahun terbit :
2011
Kota terbit :
Yogyakarta
The Review of
Novel
"GADIS KECIL DI TEPI GAZA"
Novel yang sangat mendebarkan. Sebuah novel yang
mengingatkan artinya perjuangan hidup untuk memperjuangkan kebenara. Noval yang
menceritakan seorang gadis kecil berusia 11 tahun yang tinggal di kota Gaza
yang bernama Palestine. Ayahnya yang pemberani, Yahded Haidar merupakan seorang
anggota pejuang Hamas memberinya nama seperti itu. Agar Palestine tumbuh
menjadi seorang gadis Palestina yang pemberani untuk memperjuangkan nasib
bangsanya itu. Sebuah rudal telah menghancurkan rumah Palestine serta
menewaskan ibu dan dua saudaranya, sedangkan ayahnya sedang berjuang dengan
Hamas untuk melawan Israel.Usia yang masih kecil membuatnya menjadi trauma jika
mendengar suara-suara roket dan bom yang meledak di sekitar gadis kecil itu. Hanya
Palestine lah yang selamat walau ia sedikit mengalami cedera ringan. Palestine
dibawa bersama-sama dengan rombongan anak-anak Gaza lain untuk mengungsi di
Jabaliyah.
Palestine hanya tinggal sebatang kara di tempat
pengungsian, saat disitulah ia bertemu dengan Yanaan seorang anak berusia 14
tahun yang menjadi teman seperjuangannya.
Ia juga bertemu dengan Adeeba seorang anak berusia 8 tahun yang menjadi teman
penyempurna kehidupan mereka yang awalnya sepi. Adeeba memiliki satu kelebihan
indera keenam untuk melihat masa lalu dan masa depan. Palestine ditembak oleh
serdadu Israel di bagian dadanya pada saat melakukan aksi pelemparan kotoran
kuda yang dibentuk menjadi seperti batu di kawasan perbatasan antara Gaza dan
Israel. Hidupnya semakin terpuruk, koma di rumah sakit tanpa ada keluarga yang
menemani. Hanya Yanaan dan Adeeba yang merawatnya di rumah sakit. Namun
syukurlah, ia berhasil selamat setelah sadar dari komanya selama beberapa hari.
Sementara itu, ayahnya ditangkap dan disiksa tentara Israel hingga tewas tak
hanya ayahnya yang di siksa, Israel juga membunuh rakyat sipi;, wanita dan
anak-anak yang tidak berdosa. Palestine pun terpaksa memberanikan diri ikut
dengan seorang tentara Israel bernama Hebrew, tentara yang pernah menembak dadanya hingga ia koma cukup
lama. Dengan luka tembakan yang masih jelas membekas dan belum sembuh, ia
dibawa ke Jerusalem dan dijanjikan akan bertemu dengan ayahnya yang diketahui
ditahan di penjara Maskobbeya, Jerusalem. Ternyata, bukannya dipertemukan
dengan ayahnya, ia malah ditelantarkan di Jerusalem dengan mata tertutup serta
tangan dan kaki terikat. Untunglah ia diselamatkan oleh seorang wanita tua,
penduduk Jerusalem. Palestine mulai lemas dan terbujur kaku
di kamp pengungsian Jabaliyah, Gaza. Gadis kecil itu, gadis pejuang bangsa yang selalu membawa batu di dalam sakunya
lalu melemparkannya sambil berkata ‘Laknat untuk Israel’ kini telah tiada.
The Moral Value of Novel
This novel is very inspiring. The
novel have a message very much. From
this, we can also learn from Palestine character, a little girl who was very
patient with the trials in her life, when we live our lives, we must be patient
in the face of all trials and violence.
This
novel also motivate us to be able to live independently and never give up in
life.
life is a struggle. And we can see how the struggle of Palestine’s father who lost his life to fight for the Palestinians. So, we have to know that life is a struggle.
life is a struggle. And we can see how the struggle of Palestine’s father who lost his life to fight for the Palestinians. So, we have to know that life is a struggle.
As humans we should love each other and help each other as
characters Palestine’s father who never gave up and help Gaza’s societies are constantly exposed to attack Israeli soldiers
although he had to give up his life.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar